BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Objek
studi retorika sudah setua kehidupan manusia. Kefasihan berbicara, mungkin
pertama kali dipertunjukkan dalam upacara adat: kelahiran, kematian, lamaran,
perkawinan, dan sebagainya. Pidato disampaikan oleh orang yang mempunyai status
tinggi. Dalam perkembangan peradaban, pidato melingkupi bidang yang sangat
luas.
Pada
pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai pidato Rekreatif. Menurut
Rader, tertawa adalah obat terbaik, karena itu dalam menghadapi tekanan ekonomi
dan politik, setiap bangsa mengembangkan humor yang relevan untuk menghiburnya.
Boleh jadi, humor menjadi katarsis untuk melepaskan uneg-uneg atau hanya
sekedar penghibur untuk melarikan diri dari kenyataan yang pahit. Apapun
bentuknya, semua sepakat lebih baik menentang status quo dengan humor-humor ketimbang senjata, karena efeknya
yang terapeutis (menyembuhkan) mestinya tidak pernah ada larangan untuk berumor
ria. Anehnya, tampaknya ada hubungan erat antara keterbukaan humor dengan
tingkat demokrasi. Makin lepas orang berhumor, makin demokratis negara itu.
Pada pembahasan makalah ini, akan dijelaskan mengenai karakteristik pidato
rekreatif, teori, teknik, dan organisasi pesan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa saja karakteristik pidato rekretaif
?
2.
Sebutkan teori-teori humor ?
3.
Jelaskan teknik-teknik humor ?
4.
Jelaskan mengenai organisasi pesan ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui karakteristik pidato
rekreatif.
2.
Mengetahui teori-teori humor.
3.
Memahami teknik-teknik humor.
4.
Mengetahui organisasi pesan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik
Pidato Rekreatif
1.
Tidak melulu melucu
Menurut Alan H.
Monroe, pidato itu untuk menghibur. Anda berbicara tidak untuk menyampaikan
informasi, tidak pula untuk mempengaruhi. Tujuan Anda hanyalah menggembirakan,
melepaskan ketegangan, menggairahkan suasana, atau sekedar memberikan selingan
yang enak setelah rangkaian acara yang melelahkan. Pidato rekreatif tidak
selalu harus melucu. Anda dapat menceritakan pengalaman yang luar biasa,
eksotik ataupun aneh tetapi nyata. Jika Anda menyampaikan hal-hal yang menarik
perhatian pendengar, mengendurkan saraf mereka, atau membuat mereka santai,
berarti Anda sedang menyampaikan pidato rekreatif.[1]
2.
Gembirakan diri Anda dahulu
Anda tidak dapat
menghibur orang lain, bila kabut kesedihan menutup wajah Anda. Pidato rekreatif
harus disampaikan oleh orang yang berwajah ceria, riang, gembira dan santai.
Anda harus mulai dengan memusatkan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan,
dan melupakan untuk sementara waktu apa saja hal yang merisaukan hati. Apabila
hati Anda tidak dapat diarahkan kepada kegembiraan, jangan paksakan diri Anda
untuk menggembirakan hati orang lain. Jangan-jangan, lelucon Anda malah membuat
pendengar menangis.
3.
Hindari rangkaian gagasan yang sulit
Sekali lagi
ditegaskan bahwa, dalam pidato rekreatif Anda bukan sedang menyampaikan gagsan,
pengetahuan, atau informasi, melainkan Anda sedang mengibur. Pilihlah
topic-topik yang enteng, sederhana, dan mudah dicerna.
4.
Gunakan gaya bercerita (naratif)
Masukkan
berbagai cerita-cerita yang konkret. Sebaiknya Anda tidak menceritakan humor
yang terlalu terkenal atau terlalu sering dibicarakan.
5.
Berbicaralah singkat
B.
Teori-teori
Humor
Dalam
pidato rekreatif, tujuan Anda adalah ingin menyenangkan pendengar Anda. Kesenangan
itu paling tidak terlihat ketika mereka tertawa. Tertawa jelas menunjukkan
kesenangan. Boleh jadi ada orang menangis karena gembira, tetapi jarang sekali
orang tertawa karena sedih. Dikalangan para filusuf, dikenal tiga teori-teori
humor, yaitu :
1.
Teori superioritas
2.
Teori bisosiasi
3.
Teori pelepasan inhibisi
0 komentar:
Posting Komentar