Jumat, 06 November 2015

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM MIKRO BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM (BPI) UIN JAKARTA DI PSKW MULYA JAYA PASAR REBO JAKARTA TIMUR

Laporan kegiatan Praktikum Profesi BPI Mikro ini disusun oleh:

1.      Hoirunnisa                       : 1112052000009
2.      Ririh Djikriyah                : 1112052000040
3.      Noviana Fatikhatuz. Z    : 1112052000005
4.      M. Ali Nurdin                  : 1112052000017
5.   Saepul Hilmi                    : 1112052000036

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada zaman yang serba modern seperti sekarang ini banyak orang memerlukan bimbingan dan penyuluhan guna menghadapi tuntutan hidup yang penuh dengan persaingan, baik dalam persaingan ekonomi, dunia kerja, pendidikan dan lain sebagainya. Maka, kehadiran sosok seorang pembimbing dan sosok seorang penyuluh yang handal dan berpengalaman serta menguasai masalah yang dialami masyarakat dewasa ini sangat diperlukan.
Praktikum mikro maupun praktikum makro yang diterapkan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam merupakan salah satu ajang pelatihan dan penerapan dari teori-teori yang selama ini didapatkan di bangku perkuliahan. Hal ini merupakan bagian yang sangat penting guna mempersiapkan generasi yang handal dalam hal bimbingan dan penyuluhan. Karena dengan adanya praktikum, mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang di dapatkan secara langsung dan dapat mengembangkannya. Praktikum diharapkan dapat memberikan ruang teknis dan pengembangan pengetahuan bagi para mahasiswa BPI yang telah mempelajari pengetahuan teoritis di dalam kelas ke dalam kehidupan nyata di masyarakat. Baik dalam penyebaran informasi, memberikan motivasi, edukasi dan komunikasi yang baik kepada kelompok sasaran/ klien.
Lembaga yang dipilih dalam praktikum mikro oleh kelompok kami adalah Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo, yang beralamat di Jalan Tat Twam Asi, Komplek Departemen Sosial Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Dalam operasionalnya, Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya ini menangani 2 kategori klien, yakni Wanita Tuna Susila (WTS) dan wanita korban perdagangan/ trafficking, khususnya wanita korban eksploitasi seksual. Para WTS yang dimasukan ke PSKW ini ditempatkan di beberapa unit (rumah asrama) yang tersedia, yakni Unit Cut Nyak Dien, Unit Kartini, Unit Malahayati dan Unit Seleksi. Sedangkan para wanita korban perdagangan/ trafficking ditempatkan dalam satu unit/ rumah asrama, yakni Unit Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW).
Salah satu alasan kelompok kami memilih PSKW sebagai tempat kami melaksanakan praktikum adalah karena lembaga ini menangani atau memberikan pelayanan kepada para Wanita Tuna Susila dan para korban trafficking tanpa diskriminasi. Para korban ini memang memerlukan bimbingan dan penyuluhan agar bisa meninggalkan kehidupan/ mata pencaharian yang telah lalu.dan menjadi manusia yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Sesuai dengan jurusan yang kami ambil di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) yang konsen pada ranah penyuluhan, utamanya penyuluhan agama, maka kami merasa tepat untuk menerapkan ilmu yang telah kami dapat untuk membantu menangani masalah klien yang ada di PSKW Mulya Jaya ini.
Dengan demikian, diharapkan dengan dilaksanakannya praktikum mikro yang dilaksanakan di Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya ini menjadi media bagi kami untuk belajar menerapkan apa yang diperoleh di bangku perkuliahan dan ajang kami mengembangkan sedikit ilmu yang telah kami peroleh.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang ingin diangkat dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa saja kegiatan yang telah dilakukan selama praktikum mikro di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya?
2.      Bagaimana respon dari para siswa penerima manfaat yang ada di PSKW selama pelaksanaan praktikum?
3.      Apa saja upaya yang dilakukan agar para siswa penerima manfaat tidak melakukan pekerjaan yang sama seperti sebelumnya?

C.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum mikro ini terbagi kepada dua bagian, yakni tujuan umum dan tujuan khusus.
Adapun tujuan umum dari praktikum mikro ini adalah
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui respon masyarakat setempat terhadap keberadaan TPA Cipayung.
b.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya respon masyarakat setempat terhadap keberadaan TPA Cipayung.
c.       Untuk mengetahui dampak keberadaan TPA Cipayung terhadap kesehatan masyarakat Kelurahan Cipayung.
d.      Untuk mengetahui dampak keberadaan TPA Cipayung terhadap suasana/ kehidupan sosial masyarakat Kelurahan Cipayung.

1.      Membantu pekerja sosial dalam menangani klien wanita tuna susila dan korban trafficking baik membantu dalam memberikan bimbingan ataupun dalam melayani klien.
2.      Dengan adanya rehabilitasi, penyuluhan dan bimbingan bertujuan untuk memulihkan kondisi fisik, mental, psikis, sosial, sikap dan perilaku wanita tuna susila dan trafficking agar mereka mampu melaksanakan fungsi sosial secara wajar dalam kehidupan keluarga maupun dalam masyarakat.
3.      Memberikan kepercayaan pada mahasiswa untuk dapat menerapkan teori dan ilmu yang telah di dapatkan dari unversitas secara langsung di lapangan.
4.      Mahasiswa mampu mengembangkan dan memadukan secara kreatif sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam praktik mikro.




D.   MANFAAT
1.      Mahasiswa dapat mengambaran masalah yang ada di lembaga kepada mahasiswa serta memberikan pengalaman kepada mahasiswa sebelum mahasiswa terjun langsung di masyarakat.
2.      Mahasiswa dapat mengenal kelompok sasaran dan jenis-jenis masalah yang berkembang di masyarakat.
3.      Mahasiswa juga akan menjadi lebih piawai dalam mengatasi masalah klien di masa yang akan datang
4.      Mahasiswa dapat melatih mental diri mereka ketika menghadapi klien

E.    WAKTU
Pelaksanaan program pelatihan kegiatan praktikum mikro di laksanakan selama 1 bulan lebih 10 hari yaitu dari awal juni hingga awal bulan juli. Dimulainya kegiatan  dari tanggal 01 juni 2015 sampai pada penutupan tanggal 09 juni 2015. Pertemuan atau kegiatan dengan para PM (penerima manfaat) di lakukan sebanyak 20 kali pertemuan di PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo.
Dalam 1 minggu di lakukan 4 kali pertemuan setiap hari senin, selasa, kamis dan jum’at pada bulan sebelum ramadhan. Setelah memasuki bulan ramadhan kegiatan di lakukan 6 kali pertemuan dalam 1 minggu kecuali  pada hari minggu libur. Pada bulan ramadhan kegiatan di lakukan pada pukul 15.00-22.00.


 BAB II
GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A.      Dasar Pemikiran, Landasan Hukum, Kebijakan, Visi Misi dan Sejarah Berdirinya Lembaga PSKW Mulya Jaya
1.         Dasar Pemikiran
Tuna Susila merupakan satu permasalahan sosial di Indonesia yang belum mendapatkan perhatian secara serius sehingga mereka terjerumus pada keterpurukan yang melanggar aturan, norma agama, nilai-nilai di masyarakat yang efeknya sangat merugikan dirinya, keluarga dan masyarakat.
Masalah Tuna Susila merupakan masalah yang kompleks dan multidimensional sehinnga memerlukan penanganan secara komprehensif, terpadu dan berkesinambungan atas dasar kerjasama berbagai disiplin ilmu dan profesi seperti pekerja sosial, dokter, psikolog, tokoh agama serta profesi lainnya. selain itu kerjasama antar instansi terkait baik pemerintah maupun swasta di tingkat pusat maupun daerah dengan ditunjang oleh organisasi sosial masyarakat. Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial memeliki kepedulian pada permasalahan tuna susila, khususnya melalui upaya penyelenggaraan rehabilitasi sosial melalui sistem panti dan non panti. Tujuannya agar mereka dapat kembali ke kehidupan normal dan tidak kembali melakukan praktek-praktek asusila seperti sebelumnya.
Terdapat 22 Panti Sosial Karya Wanita yang memberikan pelayanan rehabilitasi eks-WTS di Indonesia yang terdapat di 21 propinsi. Dua puluh satu panti ditangani langsung oleh pemerintah daerah setempat dan satu panti ditangani oleh Kementerian Sosial, yakni Panti Sosial Karya Wanita "Mulya Jaya" Jakarta. Panti ini adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Sosial RI yang bersifat preventif, kuratif, rehabilitatif, promotif, dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial dan ketermapilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi para wanita tuna susila agar mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
2.         Landasan Hukum
Undang-Undang Dasar 1945, pasal 27 ayat 2, pasal 28 & pasal 34.
a.         Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
b.        Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konfensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap perempuan.
c.         Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah.
d.        Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia.
e.         Undang-Undang No.21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
f.         Undang-Undang RI. No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
g.        Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2002 tentang Penghapusan Trafiking Perempuan dan Anak.
h.        Peraturan Menteri Sosial RI Nomor : 106/HUK/2009 Tentang Organisasi dan tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial.
i.          Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 20/HUK/1999 tentang Rehabilitasi Sosial Bekas Penyandang Masalah Tuna Sosial.
3.         Kebijakan
Kebijakan dalam pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Wanita Tuna Susila adalah sebagai berikut :
a.         Meningkatkan dan memantapkan peranan masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah sosial dengan melibatkan semua unsur dan komponen masyarakat yang didasari oleh nilai-nilai swadaya, gotong royong dan kesetiakawanan sosial, sehingga upaya tersebut merupakan usaha-usaha kesejahteraan sosial yang melembaga dan berkesinambungan.
b.        Meningkatkan jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang lebih adil dan merata, agar setiap warga negara khususnya penyandang masalah kesejahteraan sosial berhak untuk memperoleh pelayanan yang sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
c.         Meningkatkan mutu pelayanan dan rehabilitasi sosial yang semakin profesional, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
d.        Memantapkan manajemen pelayanan sosial yang dilakukan dengan penyempurnaan yang terus menerus dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi dan melaporkan serta mengkoordinasikan dan memadukan dengan sektor-sektor lain dan pemerintah daerah, sehingga pelayanan dan rehabilitasi sosial menjadi semakin berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
4.         Visi dan Misi
Visi
Pelayan dan Rehabilitasi Tuna Susila yang bermutu dan professional.
Misi
a.         Melaksanakan Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Susila sesuai dengan panduan yang telah ada.
b.        Mewujudkan keberhasilan pelayanan dan rehabilitasi Tuna Susila sesuai dengan indikator keberhasilan, pelayanan dan rehabilitasi tuna susila.
c.         Mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi tuna susila.
5.         Sejarah Berdirinya
a.       Tahun 1959 : Sebagai Pilot Proyek Pusat Pendidikan Wanita, merupakan proyek percontohan Depsos.
b.       Tahun 1960 : Dibuka Menteri Sosial RI Bapak H. Moelyadi Djoyomartono (Alm) dengan nama “Mulya Jaya” berdasarkan motto tanggal 20 Desember 1960, yaitu “Wanita Mulya Negara Jaya”.
c.       Tahun 1963 : Diresmikan menjadi Panti Pendidikan Wanita ( PPW ) “Mulya Jaya” tanggal 1 Juni 1963.
d.      Tahun 1969 : Diresmikan menjadi Pusat Pendidikan Pengajaran Kegunaan Wanita (P3KW)
e.       Tahun 1979 : Ditetapkan menjadi Panti Rehabilitasi Wanita Tuna  Susila ( PRWTS) “Mulya  Jaya” dengan SK Menteri Sosial RI No. 41/HUK/Kep/XI/1979 tanggal 1 Nopember 1979.
f.       Tahun 1994 : Ditetapkan menjadi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” dengan Keputusan Menteri Sosial RI No. 14/HUK/1994 tanggal  23 April 1994.
g.      Tahun 1995 : Ditetapkan menjadi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” dengan Keputusan Menteri Sosial RI No. 22/HUK/1995 tanggal 24 April 1995.
B.       Struktur Lembaga PSKW Mulya Jaya
Dalam mengoptimalkan tugas dan fungsi jabatan struktural pada panti sosial di lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, serta menghindari penafsiran beragam terhadap tugas dan fungsi Pejabat Struktural, sebagaimana termuat pada Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 40/HUK/2004 tentang Prosedur Kerja Panti Sosial di Lingkungan Kementerian Sosial, 19/PRSI/KEP/R/IX/2004 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Pejabat Struktural Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat JenderalRehabilitasi Sosial Nomor. 498/PRS/XI/2007 tanggal 16 Nopember 2007, dengan penyesuaian tugas dan fungsi. Berikut uraian tugas dari struktur organisasi di Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta :

1.         Sub Bagian Tata Usaha
a.         Melakukan penyiapan penyusunan rencana anggaran,
b.        Melaksanakan urusan surat menyurat,
c.         Kepegawaian,
d.        Keuangan,
e.         Perlengkapan Panti,
f.         Urusan rumah tangga Panti, dan
g.        Urusan kehumasan Panti.
2.         Seksi Program dan Advokasi Sosial
a.         Melakukan penjangkauan awal dan penerimaan klien yang meliputi identifikasi awal, observasi awal,
b.        Menyusun program Rehabilitasi Sosial,
c.         Memberikan informasi dan sosialisasi pelayanan,
d.        Memberikan bantuan perlindungan sosial dan advokasi sosial,
e.         Melakukan penyaluran atau resosialisasi setelah rehabilitasi,
f.         Melakukan kerjasama,
g.        Melakukan pengkajian dan penyiapan bahan standarisasi pengembangan program pelayanan rehabilitasi,
h.        Melakukan pemantauan, dan
i.          Mengevaluasi pelaporan program rehabilitasi dan perlindungan sosial.
3.         Seksi Rehabilitasi Sosial
a.         Melakukan registrasi dan menyimpan file klien,
b.        Melakukan assesmen,
c.         Melakukan observasi lanjutan,
d.        Melakukan pemeliharaan jasmani yang meliputi sandang, pangan, alat bantu, dan kesehatan klien,
e.         Melakukan penetapan diagnosa klien,
f.         Memberikan pengasuhan dan perawatan,
g.        Memberikan bimbingan pengetahuan dasar dan keterampilan kerja serta kewirausahaan,
h.        Memberikan bimbingan mental, sosial, dan fisik,
i.          Mengadakan praktek belajar kerja, dan
j.          Memberikan bimbingan lanjut.
4.         Kelompok Jabatan Fungsional dalam Panti meliputi : Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial, Arsiparis, Perawat, Psikolog. Tenaga fungsional dimaksud berada dibawah dan bertanggung jawab pada Kepala Panti, adapun tugas jabatan fungsional adalah melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsionalnya masing-masing berdasarkan peraturan per-undang-undangan yang berlaku.
C.      Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai  Peraturan  Menteri Sosial RI Nomor 106/HUK/2009, PSKW “Mulya Jaya” Jakarta adalah Panti Rehabilitasi Sosial yang menangani penyandang masalah tuna susila, dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsi, sebagai berikut :
1.         Kedudukan
Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Sosial RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, sehari-hari secara fungsional dibina oleh Direktur Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial. Panti Sosial dipimpin oleh seorang Kepala.
2.         Tugas Pokok
Panti Sosial mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial agar mampu berperan aktif, berkehidupan dalam masyarakat, rujukan regional, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi serta koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Panti Sosial Karya Wanita mempunyai tugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi bimbingan lanjut bagi para wanita tuna susila agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan pengembangan standar pelayanan dan rujukan.
3.         Fungsi
Berdasarkan tugas pokok tersebut, PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, mempunyai fungsi :
a.         Penyusunan rencana dan program ; evaluasi dan laporan.
b.        Pelaksaan Registrasi, Observasi, Identifikasi, Diagnosa sosial dan   perawatan.
c.         Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi bimbingan mental, sosial, fisik, dan  keterampilan.
d.        Pelaksaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut.
e.         Pelaksaan pemberian perlindungan sosial, advokasi sosial, informasi dan rujukan.
f.         Pelaksanaan pusat model pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial.
g.        Pelaksanaan urusan tata usaha.
D.      Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sosial wanita tuna susila dan wanita korban trafiking exploitasi seksual di Panti Sosial karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta. Integritas dan kompetensi sumber daya manusia merupakan potensi utama dalam menjawab tuntutan pembangunan dan kualitas permasalahan kesejahteraan sosial. Sumber daya manusia sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 mencakup tenaga kesejahteraan sosial, pekerja sosial profesional, relawan sosial, dan penyuluh sosial. Adapun potensi pegawai Panti Sosial karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta periode tahun 2013.
Jumlah dan kemampuan Sumber Daya Manusia Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta berdasarkan golongan sudah ideal bagi pengembangan organisasi/panti dan optimalisasi tugas pokok dan fungsi. Selanjutnya komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan juga cukup proporsional dalam menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing jabatan. Berikut Tabel Potensi Sumber Daya Manusia dilingkungan Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta :

D.      Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Panti Sosial merupakan salah satu unit pelaksanaan teknis (UPT) Kementerian Sosial RI yang menitikberatkan pada fungsi  pelayanan sosial, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengentasan penyandang masalah kesejahteraan sosial mulai dari tahap pendekatan awal sampai dengan terminasi.
1.         Maksud dan Tujuan
Kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila yang dilaksanakan di PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, dimaksudkan untuk memperoleh hasil penanganan yang optimal dalam upaya mencapai sasaran program pelayanan dan rehabilitasi sosial; serta adanya keterpaduan langkah pelaksanaanya.
Program pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila ini yaitu: memulihkan kondisi fisik, mental, psikis, sosial, sikap dan perilaku wanita tuna susila agar mereka mampu melaksanakan fungsi sosial secara wajar dalam kehidupan keluarga maupun dalam masyarakat.
2.         Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka Waktu pelaksanaan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial di PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, adalah sebagai berikut :
a.         Penerima Manfaat PSKW Mulya Jaya. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan selama 6 Bulan.
b.        Penerima Manfaat RPSW Mulya Jaya. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan minimal 3 bulan atau disesuaikan dengan    tingkat permasalahan klien.
3.         Persyaratan Calon Penerima Manfaat atau Siswa
a.         Persyaratan Calon Penerima Manfaat PSKW “Mulya Jaya”
1.        Penyandang masalah Tuna Susila.
2.        Usia 15 s/d 58 tahun.
3.        Sehat jasmani dan rohani /tidak sakit ingatan.
4.        Tidak dalam keadaan hamil dan tidak menyusui.
5.        Tidak mengidap penyakit berat dan menular kecuali penyakit kelamin.
6.         Wajib tinggal di asrama dengan mematuhi tata tertib dan ketentuan - ketentuan yang berlaku.
7.        Wajib mengikuti bimbingan mental, fisik serta keterampilan selama 6 bulan
b.        Persyaratan Calon Penerima Manfaat RPSW “Mulya Jaya”
1.        Penyandang masalah TRAFFIKING.
2.        Usia 15 s/d 35 tahun.
3.        Masih memiliki/tidak memiliki orang tua.
4.        Masih sekolah, tidak sekolah atau putus sekolah.
5.        Pernah dan masih bekerja atau tidak bekerja.
6.        Wajib tinggal di asrama dengan mematuhi tata tertib dan ketentuan - ketentuan yang berlaku
4.         Proses Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
a.         Pendekatan Awal terdiri dari : Orientasi, Konsultasi, Identifikasi, Motivasi, Seleksi.
b.        Penerimaan terdiri dari : Registrasi, Penelaahan dan Pengungkapan masalah (Assesment), Penempatan penerima manfaat pada program.
c.         Bimbingan Fisik, Mental, Sosial dan keterampilan meliputi:
1.        Bimbingan fisik dan mental terdiri dari : Olah raga jasmani, PBB, Bimbingan kerohanian.
2.        Bimbingan Sosial terdiri dari : penyuluhan sosial, terapi kelompok, Group Seassion, konseling.
3.        Bimbingan Keterampilan terdiri dari : bordir, menjahit manual, high speed, tata rias rambut dan kecantikan kulit, tata rias pengantin, olahan pangan, kuliner.
d.        Resosialisasi meliputi : Bimbingan Kesiapan dan peran serta masyrakat, Bimbingan sosial hidup bermasyarakat, Bimbingan pembinaan bantuan UEP, Bimbingan Usaha/kerja produktif, Penempatan dan penyaluran.
e.         Bimbingan lanjut meliputi : Peningkatan kehidupan bermasyarakat, Bantuan pengembangan usaha/kerja, Bimbingan pemantapan usaha atau kerja.
5.         Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila, antara lain:
a.         Adanya perubahan perilaku dan sikap hidup yang konstruktif, untuk meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai wanita.
b.        Tidak lagi melakukan prostitusi atau sebagai wanita tuna susila.
c.         Tidak berkumpul kembali dengan teman-teman wanita tuna susila.
d.        Diterima kembali dan hidup secara normatif ditengah-tengah keluarga dan masyarakat.
e.         Timbulnya dorongan semangat untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.
f.         Berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak untuk meningkatkan taraf ekonomi atau kehidupannya.
g.        Melakukan pekerjaan yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dan memperoleh penghasilan yang halal.
h.        Melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh sehingga mutu dan kualitasnya baik/ tinggi.
i.          Timbulnya kemampuan untuk mengendalikan diri dan disiplin diri.
j.          Timbuilnya keinginan atau dorongan untuk hidup sehat, teratur, tertib.
E.       Statistik Penerima Manfaat (PM)

F.       Monitoring dan Evaluasi
Pelaksaan program pelayanan dan rehabilitasi sosial yang diselenggarakan melalui panti pemerintah maupun masyarakat melalui orsos / LSM agar dapat terlaksana dengan baik, sesuai dengan kebijakan dan rencana, maka perlu dilaksanakan kegiatan yang mencakup monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini dilakukan secara berjenjang oleh masing-masing pejabat struktural pada instansi terkait dan masyarakat melalui organisasi sosial kemasyarakatan sesuai dengan kewenangan masing-masing, baik di tingkat pusat maupun instansi terkait yang berada ditingkat daerah.
Pada tingkat pusat monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan dan rehabilitasi Sosial cq. Direktorat Pelayanan dan rehabilitasi sosial Tuna Susila atau pejabat yang ditunjuk. Sedangkan ditingkat daerah dilaksanakan oleh instansi yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi tuna susila.


1.         Monitoring
Kegiatan monitoring dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan di dalam proses tahapan pelaksanaan program pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Wanita Tuna Susila, baik di tingkat pusat maupun daerah. Melalui monitoring diharapkan mampu mendeteksi apabila terjadi penyimpangan atau masalah dalam pelaksanaan program, untuk selanjutnya diupayakan perbaikan.
Monitoring adalah suatu kegiatan melihat/mengamati secara langsung terhadap pelaksanaan tugas pekerjaan / pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi eks Wanita Tuna Susila. Tujuannya adalah mengetahui apakah pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Wanita Tuna Susila yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
a.         Menilai kemajuan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b.        Memberi kesempatan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan.
2.         Hasil Yang Dicapai
a.       Memperoleh gambaran pelaksanaan rencana secara nyata / kongkrit.
b.      Memperoleh gambaran yang nyata tentang kemajuan-kemajuan,  kekurangan-kekurangan, hambatan-hambatan, kesulitan-kesulitan dan penyimpangan-penyimpangan dari pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi eks Wanita Tuna Susila.
3.         Cara Pelaksanaan
a.         Meminta laporan langsung dari para pelaksana.
b.        Membaca laporan tertulis.
c.         Wawancara dan observasi.
d.        Memeriksa bagan atau grafik hasil pelaksanaan kegiatan
e.         Mengadakan inspeksi secara on the spot
f.         Survey dan pengecekan
4.         Pelaksanaan
a.         Atasan / Instansi vertical yang terkait.
b.        Pimpinan Panti.
c.         Petugas yang diberi wewenang untuk melaksanakan.
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh dalam pelaksanaan program pelayanan dan rehabilitasi sosial mulai tahap perencanaan sampai akhir tahap pelayanan yang ditetapkan, untuk mengukur tingkat keberhasilan.
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif terhadap pencapaian hasil-hasil sebagaimana telah direncanakan sebelumnya dalam upaya menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi eks Wanita Tuna Susila. Tujuannya adalah mengukur efektifitas dan efisiensi dari pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi eks Wanita Tuna Susila dan sekaligus mengukur secara obyektif hasil-hasil pelaksanaan kegiatan tersebut.
Hal yang diharapkan adalah Adanya dasar dan titik tolak untuk mengadakan penyusunan kembali rencana berikutnya, dan Adanya dasar untuk mengadakan perbaikan, penyempurnaan, pengembangan dan pembinaan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi eks Wanita Tuna Susila.
Teknik-teknik atau langkah-langkah pelaksanaan yaitu Pengumpulan data dan bahan informasi yang diperlukan, Mengolah dan menganalisa data, Menilai dan menyimpulkan dangan mengadakan pengukuran dan membandingkan hasil kesimpulan dengan standar / tolak ukur atau tujuan yang telah ditentukan. Sasaran evaluasi adalah perencanaan, pelaksanaan dan purna pelaksanaan. Sedangkan pelaksanya adalah atasan atau instansi vertical yang terkait, pimpinan panti dan petugas yang diberi wewenang untuk melaksanakan.

BAB III
TAHAP KEGIATAN PRAKTIKUM

A.      Tahap Persiapan Penyuluhan
1.         Menyusun gambaran umum (sasaran penyuluhan, situasi secara factual)
Kami mencoba menyusun gambaran sasaran dan mencari tahu tentang sasaran penyuluhan yaitu para wanita tuna susila dan wanita korban perdagangan/ trafficking, dan kami dapatkan bahwa banyak dari wanita tuna susila tersebut sudah berusia dewasa namun tidak berjumlah banyak yaitu masih belia sekitar umur belasan tahun.
2.         Menetapkan sasaran, yaitu individu, kelompok atau massa
Sesudah menyusun gambaran umum, kami menetapkan sasaran penyuluhan yaitu pribadi masing-masing individu wanita tuna susila dan wanita korban perdagangan/ trafficking yang kami setting menjadi kelompok sasaran.
3.         Melakukan assessment atau pendalaman kasus
Setelah menetapkan sasaran dan kami mendapatkan bahan mengenai sasaran, selanjutnya kami melakukan assessment yaitu pengukuran atau pendalaman kasus, sehingga kami dapat merancang konsep dan program yang akan diberikan pada kegiatan praktikum.
4.         Merencanakan program penyuluhan
Setelah mendalami kasus, kami mulai merancang dan merencanakan program penyuluhan yaitu penyuluhan yang berlandaskan pada ajaran-ajaran dan nilai yang terkandung dalam Al-qur’an, Hadis dan ajaran agama Islam.
5.         Pembahasan rencana penyuluhan
Setelah merencanakan program, tahap selanjutnya kami membahas rencana penyuluhan dan menetapkan jadwal yang tepat dan sesuai.
6.         Menyusun materi program penyuluhan
Setelah mendapatkan jadwal yang tepat dari rencana penyuluhan, kami mulai menyusun materi pada kegiatan praktikum.
7.         Melakukan evaluasi persiapan penyuluhan
Setelah menyusun kegiatan praktikum, kami melakukan tahap terakhir yaitu evaluasi persiapan penyuluhan, sehingga kekurangan dan kesalahan dapat direvisi dan dicover secara lebih baik lagi, pada tahap ini juga sangat menetukan keberhasilan dari pelaksanaan penyuluhan yang kami laksanakan.
B.       Pelaksanaan Penyuluhan
1.         Metode penyuluhan
Kegiatan ini menggunakan metode yang diberikan berlandaskan pada ajaran-ajaran dan nilai yang terkandung dalam Al-qur’an, Hadis dan ajaran agama islam. Kami juga menggunakan metode penyuluhan berbasis outbond dimana dilakukan di outdoor atau luar ruangan (lapangan luas) yang diisi dengan games-games yang mendidik dan mengandung berbagai hikmah dan pelajaran sehingga para PM dapat merasakan suasana yang baru, terhibur dan mendapat ketenangan dalam menghadapi persoalan hidup. Penyuluhan yang kami lakukan diadakan secara langsung kepada sasaran penyuluhan sehingga dapat menjadi sarana informasi, motivasi, komunikasi, dan edukasi secara langsung kepada sasaran pelayanan yaitu para wanita tuna susila dan wanita korban perdagangan/ trafficking  di Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Pasar Rebo Jakarta.
2.         Pendekatan
Pendekatan yang kami lakukan meliputi:
a.         Pendekatan Individu
Yaitu kami memberikan layanan dan pendekatan konseling (Penyuluhan) individu dimana masing-masing pribadi dapat melakukan curhat, sharing dan semacamnya kepada kami, sehingga kami dapat mengetahui dan memahami permasalahan yang dialami oleh masing-masing mereka serta kami mencoba mengarahkan, membimbing dan membantu mereka dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan mereka tersebut. Kami memposisikan diri kami sebagai konselor dan tempat mendengarkan keluh kesah mereka.
3.         Kegiatan
a.         Perkenalan. Acara perkenalan dilaksanakan di aula serbaguna pada saat berlangsung kegiatan penyuluhan tentang kenakalan remaja oleh salah satu penyuluh yang bekerja di lembaga (PSKW).
b.        Games tanpa alat. Kegiatan ini dilasanakan di ruang terbuka (lapangan) pada sore hari yang bertujuan menghibur/ mengisi waktu luang dengan permainan-permainan ringan yang menyenangkan.
c.         Games dengan alat. kegiatan ini dilaksanakan di sore hari di bulan puasa, namun tidak menguras banyak tenaga atau keringat. Games yang dimainkan adalah games ‘monopoli kehidupan’. Cara bermainnya mirip dengan games monopoli pada umumnya, namun bagi yang tidak bisa menjawab perintah dari permainan, maka dikenakan hukuman membaca atau menghafal doa-doa harian.
d.        Kajian Puasa; ini semacam ceramah atau nasihat-nasihat agama disampaikan di musholla pada sore hari di minggu-minggu awal praktikum, tepatnya menjelang bulan Ramadhan. Tidak hanya kajian tentang puasa yang dibahas, namun juga tentang zakat atau ibadah lain yang dilakukan di bulan puasa Ramadhan.
e.         Kultum dan Tadarus al-Quran. Kegiatan ini dirangkai dengan kegiatan shalat Tarawih berjamaah di musholla yang diikuti oleh seluruh siswa penerima manfaat dan beberapa pegawai PSKW yang tinggal di lingkungan panti.
f.         Nonton bareng. Dilaksanakan di aula pada sore hari di bulan ramadhan. Film yang ditampilkan berjudul “Hanya Kerudung Sampah”.
g.        Buka bersama. Kegiatan ini diadakan di dapur panti bersama siswa penerima manfaat.
Rancangan Kegiatan Program
Berikut tabel kegiatan yang dilakukan selama praktikum mikro di PSKW :

No
HARI TANGGAL
KEGIATAN
TUJUAN/TARGET
HASIL
MINGGU KE-I
1
Senin, 01 Juni 2015
Penyerahan Proposal
Pegawai Tata Usaha PSKW Mulya Jaya
-          Proposal dapat masuk ke Lembaga.
Bertemu dengan pegawai Tata Usaha untuk meminta izin melakukan praktikum. Penyerahan berkas (surat keterangan, proposal dan CV).

2
Rabu, 03 Juni 2015
Proposal disetujui
Kepala Tata Usaha PSKW Mulya Jaya (Pak Emil)
-          Melakukan perkenalana dengan Pak Emil dan mendapatkan pengarahan tentang PSKW.

Para Mahasiswa mendapatkan pemahaman serta informasi mengenai lembaga PSKW Mulya Jaya.
3
Jum’at, 05 Juni 2015
Bertemu Pamong Lembaga
Pamong Lembaga (Pak Fandi)
-          Memberikan program kegiatan yang sudah kami persiapkan.
Mendapatkan pengarahan dari Pamong Lembaga mengenai PSKW Mulya Jaya dan mendapatkan kritik saran mengenai program kegiatan yang telah kami persiapkan.

MINGGU KE-II
4
Senin, 08 Juni 2015
Mengikuti PBK (Pelatihan belajar Kerja) kegiatan dari Lembaga

PBK (Pelatihan belajar Kerja) adalah salah satu kegiatan dari Lembaga PSKW yang ditujukan untuk para PM (Penerima Manfaat), agar mereka dapat mengasah keterampilan yang mereka miliki.
Para Mahasiswa dapat mengetahui apa saja kegiatan PBK (Pelatihan belajar Kerja) yang ada didalam Lembaga maupun yang diluar Lembaga, tetapi kami hanya berkesempatan mengikuti kegiatan PBK didalam Lembaga, yaitu kegiatan menjahit, memasak dan rias pengantin.

5
Selasa, 09 Juni 2015
Mengikuti Karaoke (Program dari Lembaga) dan Sharing

Karokean (Program dari Lembaga) adalah salah satu program rutin yang dilakukan para PM setiap hari selasa bersama dengan pelatih musiknya yang biasa disapa dengan nama Mbah Gondrong.
Berhubung kami mempunyai dua kegiatan, maka kami melakukannya dengan cara berbagi tugas, yaitu tiga orang mengikuti kegiatan karaoke di lapangan PSKW dan dua orang melakukan sharing dengan para PM yang tidak mengikuti kegiatan karaoke yang sedang berada didalam Unit Cut Nyak Dien.
Awalnya hanya satu orang yang berbincang-bincang dengan kami diruang tamu dalam Unit, tetapi semakin lama ternyata banyak yang mulai ikut berbincang-bincang dengan kami. Kurang lebih ada sekitar 7 orang.

6
Kamis, 11 Juni 2015
Games Pokmaluh
-          Aram pampam
-          Coboy Junior
-          Lima bass
-          Semangat Jepang
Para PM (Penerima Manfaat)
-          Agar para mahasiswa dapat lebih dekat dengan mereka,
-          Melakukan refreshing untuk para PM
Pada kegiatan ini, para PM terlihat sangat aktif dan antusias dalam melakukan permainan. Ada tiga orang Bunda-Bunda yang sudah tidak muda lagi mengikuti games ini yaitu Ibu Iis, Ibu Isa dan Ibu Evi. Mereka pun terlihat bahagia saat bermain, walaupun tenaga mereka sudah tidak seperti anak muda lagi. Banyak lelucon yang terjadi, sehingga kami tertawa bahagia dan diakhir permainan kami melakukan foto bersama.
7
Jum’at, 12 Juni 2015
Pembukaan Praktikum

Pak Emil (Kepala Tata Usaha PSKW) selaku pengganti Pak Ali (Kepala PSKW Mulya Jaya) yang tidak dapat hadir, karena beliau sedang sakit dan Pamong Lembaga yaitu Pak Fandi
-          Para Mahasiswa meminta izin untuk melakukan Praktikum Mikro di Lembaga PSKW

Pembukaan Praktikum Mikro dilaksanakan di ruang Pak Ali selaku Kepala PSKW dengan dihadiri oleh Pak Emil selaku Kepala Tata Usaha PSKW, Pak Fandi selaku Pamong Lembaga dan para mahasiswa praktikum mikro.
Pembukaan diawali dengan kata pengantar oleh Pak Fandi, kemudian sambutan dari Pak Emil sekaligus menerima atau menyetujui para mahasiswa untuk melaksanakan praktikum mikro di PSKW.
MINGGU KE-III
8
Senin, 15 Juni 2015
Kajian Puasa dan Latihan Qosidah

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Agar para PM mengetahui dasar-dasar materi mengenai puasa,
-          Latihan qosidah dilakukan untuk acara pemulangan beberapa PM tanggal 25 Juni 2015,
-          Agar anak-anak lancar dalam memainkan rebana dan dapat menampilkan hasil yang maksimal di acara Pemulangan PM.
Para PM yang hadir sekitar 10 orang. Mereka mengikuti kajian dengan baik dan aktif. Ada juga beberapa orang yang bertanya seputar kajian puasa tersebut.
Pada saat latihan qosidah, kami memilih orang-orang yang yang ingin belajar qosidah agar lebih mudah untuk diajarkan. Akhirnya kami mendapat enam orang untuk latihan qosidah. Ada satu orang yang memang sudah pernah memainkan alat qosidah tersebut, sedangkan yang lainnya baru pertema kali memainkannya. Oleh karena itu, mereka sangat antusias dan aktif saat latihan qosidah tersebut.

9
Selasa, 16 Juni 2015
Latihan Qosidah dan Karokean
Para PM (Penerima Manfaat)
-          Untuk refreshing para PM agar tidak jenuh,
-          Latihan qosidah dilakukan untuk acara pemulangan beberapa PM tanggal 25 Juni 2015,
-          Agar anak-anak lancar dalam memainkan rebana dan dapat menampilkan hasil yang maksimal di acara Pemulangan PM.

Para PM latihan qosidah dengan penuh semangat dan keceriaan.
10
Kamis,18 Juni 2015
Latihan Qosidah, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Latihan qosidah dilakukan untuk acara pemulangan beberapa PM tanggal 25 Juni 2015,
-          Agar anak-anak lancar dalam memainkan rebana dan dapat menampilkan hasil yang maksimal di acara Pemulangan PM.

Para PM latihan qosidah dengan penuh semangat dan keceriaan. Para mahasiswa pun semakin dekat dengan PM.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam : M. Ali Nurdin
-          Bilal : Saepul Hilmi
-          Kultum : M. Ali Nurdin
11
Jum’at,19 Juni 2015
Latihan Qosidah, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Latihan qosidah dilakukan untuk acara pemulangan beberapa PM tanggal 25 Juni 2015,
-          Agar anak-anak lancar dalam memainkan rebana dan dapat menampilkan hasil yang maksimal di acara Pemulangan PM.

Para PM latihan qosidah dengan penuh semangat dan keceriaan. Para mahasiswa pun semakin dekat dengan PM. Para PM mulai menguasai tepakan rebana yang telah diajarkan.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam : M. Ali Nurdin
-          Bilal : Saepul Hilmi
-          Kultum : Saepul Hilmi
12
Sabtu, 20 Juni 2015

Latihan Qosidah, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Latihan qosidah dilakukan untuk acara pemulangan beberapa PM tanggal 25 Juni 2015,
-          Agar anak-anak lancar dalam memainkan rebana dan dapat menampilkan hasil yang maksimal di acara Pemulangan PM.

Para PM latihan qosidah dengan penuh semangat dan keceriaan. Para mahasiswa pun semakin dekat dengan PM. Para PM mulai menguasai tepakan rebana yang telah diajarkan.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam : Saepul Hilmi
-          Bilal : M. Ali Nurdin
-          Kultum : Ririh Djikriyah
MINGGU KE-IV
13
Senin, 22 Juni 2015
Latihan Qosidah, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Latihan qosidah dilakukan untuk acara pemulangan beberapa PM tanggal 25 Juni 2015,
-          Agar anak-anak lancar dalam memainkan rebana dan dapat menampilkan hasil yang maksimal di acara Pemulangan PM.

Para PM latihan qosidah dengan penuh semangat dan keceriaan. Para mahasiswa pun semakin dekat dengan PM. Para PM mulai menguasai tepakan rebana yang telah diajarkan.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam : M. Ali Nurdin
-          Bilal : Saepul Hilmi
-          Kultum : Noviana Fatikhatuz. Z
14
Selasa, 23 Juni 2015
Latihan Qosidah, Karokean, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus
Para PM (Penerima Manfaat)
-          Latihan qosidah dilakukan untuk acara pemulangan beberapa PM tanggal 25 Juni 2015,
-          Agar anak-anak lancar dalam memainkan rebana dan dapat menampilkan hasil yang maksimal di acara Pemulangan PM.

Para PM latihan qosidah dengan penuh semangat dan keceriaan. Para mahasiswa pun semakin dekat dengan PM. Para PM sudah terlihat mahir dalam menguasai tepakan rebana yang telah diajarkan.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam : Saepul Hilmi
-          Bilal : M. Ali Nurdin
-          Kultum : Hoirunnisa

15
Kamis, 25 Juni 2015
Acara Pemulangan 18 Anggota PM (Penerima Manfaat)

 Para PM (Penerima Manfaat)
-          Lembaga PSKW berharap, setelah para PM dipulangkan, mereka dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi dan tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Acara Pemulangan para PM dilaksanakan di aula PSKW Mulya Jaya dari pukul 10:00-12:00. Acara tersebut berjalan dengan lancar.
16
Jum’at, 26 Juni 2015
Game Monopoli Penyuluhan, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Untuk mempererat kedekatan antara mahasiswa dengan PM,
-          Pada game monopoli penyuluhan ini, ada perbedaan dan persamaan dengan permainan monopoli pada umumnya. Persamaannya adalah terletak pada teknik atau cara bermainnya, sedangkan perbedaaanya adalah kami menggambar monopolinya di sebuah banner kosong dan menuliskan nama negara-negara Islam. kami juga membuat hukumannya dengan pertanyaan-pertanyaan seputar agama dan seputar PSKW.

Pada permainan ini, mereka terlihat antusis dan bersemangat, walaupun mereka sedang berpuasa. Ada sekitar 6 orang yang mengikuti permainan ini.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam :
-          Bilal :
-          Kultum :
17
Sabtu, 27 Juni 2015
Nonton Film Hanya Kerudung Sampah, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Untuk menunjukkan kepada para PM agar dapat berbagi ilmu kepada siapa pun tanpa harus melihat latar belakang orang tersebut, karena semua orang berhak mendapatkan ilmu.

Pada kegiatan nonton film ini, ada 6 orang yang hadir. Kegiatan ini dilakukan di aula PSKW Mulya Jaya. Setelah menonton film, kami memberikan hadiah berupa makanan ringan kepada para PM yang dapat menjawab pertanyaan mengenai hal apa yang dapat diambil dari film tersebut. Alhamdulillah mereka semua dapat menjawab dengan benar dan aktif.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam :
-          Bilal :
-          Kultum :

MINGGU KE-V
18
Senin, 29 Juni 2015
Game Monopoli Penyuluhan, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Untuk mempererat kedekatan antara mahasiswa dengan PM,
-          Memberikan penyuluhan agama kepada PM dalam bentuk permainan yang didalamnya disisihkan pertanyaan-pertanyaan seputar keagamaan.

Pada permainan ini, mereka terlihat antusis dan bersemangat, walaupun mereka sedang berpuasa. Ada sekitar 6 orang yang mengikuti permainan ini.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam :
-          Bilal :
-          Kultum :
19
Selasa, 30 Juni 2015
Karokean, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus
Para PM (Penerima Manfaat)
-          Untuk refreshing para PM agar tidak jenuh.

Para PM terlihat senang pada saat karaokean. Ada beberapa dari mereka yang sering sharing-sharing seputar latar belakang keluarga mereka kepada kami dan kami sangat senang karena mereka sudah percaya dengan kami dan ingin menceritakan segala sesuatunya kepada kami.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam :
-          Bilal :
-          Kultum :

20
Rabu, 01 Juli 2015
Game Monopoli Penyuluhan, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Untuk mempererat kedekatan antara mahasiswa dengan PM,
-          Memberikan penyuluhan agama kepada PM dalam bentuk permainan yang didalamnya disisihkan pertanyaan-pertanyaan seputar keagamaan.

Pada permainan ini, mereka terlihat antusis dan bersemangat, walaupun mereka sedang berpuasa. Ada sekitar 6 orang yang mengikuti permainan ini.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam :
-          Bilal :
-          Kultum :
21
Kamis, 02 Juli 2015
Latihan Qosidah, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Latihan qosidah dilakukan untuk acara penutupan praktikum mikro di PSKW,
-          Agar anak-anak lancar dalam memainkan rebana dan dapat menampilkan hasil yang maksimal di acara penutupan praktikum mikro di PSKW.

Para PM latihan qosidah di Mushola At-Taubat PSKW Mulya Jaya. Sebelum latihan, ada beberapa dari mereka yang sering sharing-sharing seputar latar belakang keluarga mereka kepada kami dan kami sangat senang karena mereka sudah percaya dengan kami dan ingin menceritakan segala sesuatunya kepada kami.
Para Mahasiswa yang bertugas menjadi Imam, Bilal dan Kultum :
-          Imam :
-          Bilal :
-          Kultum :

22
Jum’at, 03 Juli 2015
Latihan Qosidah, Latihan Nyanyi untuk Persiapan Penutupan Praktikum, KULTUM (Kuliah 7 Menit), Taraweh dan Tadarus

Para PM (Penerima Manfaat)
-          Latihan qosidah dilakukan untuk acara penutupan praktikum mikro di PSKW,
-          Agar anak-anak lancar dalam memainkan rebana dan dapat menampilkan hasil yang maksimal di acara penutupan praktikum mikro di PSKW.
Para PM dan mahasiswa bernyanyi bersama untuk persiapan penutupan praktikum mikro di PSKW Mulya Jaya.
MINGGU KE-VI
23
Senin, 06 Juli 2015
Rapat dengan Pamong untuk Persiapan Penutupan Praktikum Mikro dan Latihan Qosidah

Pamong Lembaga
Mendapatkan kesepakatan waktu penutupan praktikum mikro yaitu tanggal 07 Juli 2015
24
Selasa, 07 Juli 2015
Penutupan Kegiatan Praktikum Mikro di PSKW Mulya Jaya
Pamong Lembaga, Para Mahasiswa praktikum mikro di PSKW dan Pamong Lembaga
Penutupan bertempat di ruang Kepala Panti secara hikmat dan berjalan sukses.

1.         Media
Kami menggunakan media penyuluhan diantaranya:
a.         Alat yang digunakan untuk melaksanakan permainan monopoli penyuluhan
b.        Laptop
c.         Buku Materi
d.        Iqro’ dan Al-qur’an
e.         Alat tulis

BAB IV
KESIMPULAN

Praktikum Profesi Mikro Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam ini sangat membantu praktikan khususnya dan mahasiswa BPI umumnya. Baik dalam mengasah kemampuan yang dimiliki, menambah pengetahuan dan wawasan baru ataupun pengetahuan yang bersifat teoritis dapat menjadi pengetahuan praktis di lapangan atau di masyarakat.
Adanya kegiatan ini memberikan pelajaran yang sangat berharga pula khususnya bagi praktikan. Praktikan mendapatkan suatu pencerahan dan pengetahuan untuk langkah awal menjadi penyuluh yang profesional, handal, dan terampil di masa yang akan dating. Kegiatan ini pun diharapkan dapat memberikan efek positif bagi masing-masing individu, kelompok, atau masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan bagi mahasiswa BPI mendatang. Karena melalui kegiatan inilah pengalaman, pengetahuan praktis dilapangan didapatkan dan sangat berbeda dengan apa yang didapat di bangku perkuliahan. Di samping itu, kami berharap kegiatan praktikum ini bisa lebih baik, lebih efektif dan efisien serta maksimal lagi di kemudian hari.

  1. Evaluasi
Hal-hal yang menurut kami perlu di evaluasi yaitu diantaranya :
a.       Manajemen waktu
Kami sebagai peserta praktikum kurang memanajemen waktu dengan baik, kegiatan praktikum yang sudah dijadwalkankan banyak yang mengalami keterlambatan dalam ketepatan waktunya karena beberapa dari kami sering terlambat datang ke lokasi praktikum. Ditambah dengan kondisi kelayan yang terkadang belum siap untuk mengikuti kegiatan praktikum sesuai waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu perlu dievaluasi mengenai manajemen waktu, agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik, lancar dan sesuai yang diharapkan bersama.

b.      Teamwork (Kerjasama Tim)
Kami sebagai peserta praktikum, kurang menjalin kerjasama dengan baik, sering tejadi miss komunikasi dan terkesan banyak saling mengandalkan teman. Sehingga tugas-tugas yang seharusnya bisa dilaksanakan dengan baik menjadi kurang efektif dan kurang sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu membentuk teamwork yang baik menjadi sebuah kewajiban untuk menciptakan kegiatan praktikum yang baik.
c.       Persiapan Memulai dan Konsep Penyuluhan
Kami rasa persiapan yang kami lakukan dalam memulai rangkaian kegiatan praktikum setiap pertemuan kurang maksimal, sehingga banyak terjadi kekurangan dalam pelaksanaan penyuluhan, kemudian konsepnya pun terprogram dengan matang sehingga banyak yang kurang sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu kematangan persiapan dan konsep penyuluhan harus ditata dan diprogram secara baik sehingga pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan efektif, lancar, sukses dan sesuai dengan yang diharapkan.
B.       Rekomendasi/Tindak Lanjut
Dari keseluruhan rangkaian kegiatan praktikum mikro ini, rekomendasi dari kami bahwa kegiatan serupa praktikum ini harus terus dilanjutkan dan dilaksanakan, mengingat permasalahan yang dialami oleh para wanita tuna susila begitu marak, kompleks dan cukup rumit, maka penanganan ekstra dan tindak lanjut dalam jangka waktu yang panjang sangat diharapkan, sehingga ketika kelayan tersebut dipulangkan tidak akan terjebak lagi pada masalah yang sama dan kembali lagi terjaring dan ditempatkan di PSKW kembali. Dukungan dari seluruh pihak khususnya Kemensos, Mahasiswa, Pekerja dan Penyuluh  Sosial sangat membantu sekali dalam penanganan masalah-masalah sosial yang ada, terlebih keseriusan upaya pemerintah dalam hal tersebut. Semoga praktikum ini bisa menjadi penerang bagi permasalahan sosial yang dialami oleh masyarakat dan Bangsa Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

 

KUMPULAN MAKALAH KULIAH Template by Ipietoon Cute Blog Design