Rabu, 02 Desember 2015

ASPEK APA SAJA YANG ADA DALAM PENYULUHAN?



Oleh :
Hoirunnisa BPI 6 (1112052000009)

Menurut Arifin (1994, 1), istilah penyuluhan mengandung arti menerangi, menasehati, atau memberi kejelasan kepada orang lain agar memahami, atau mengerti tentang hal yang sedang dialaminya. penyuluhan dapat diartikan juga sebagai suatu proses pemberian bantuan atau pelayanan dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan dan kenyataan-kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi, dalam rangka mengembangkan pribadinya secara optimal. Sehingga klien dapat memahami tentang diri, mengarahkan diri, serta berperilaku atau bersikap sesuai dengan tuntutan keadaan lingkungannya.
Seorang penyuluh tidak akan mengerti apa yang sedang dialami kliennya, jika sang penyuluh tidak mengetahui cara komunikasi yang efektif dengan klien. Menurut Syam (2011, 41), komunikasi yang efektif dapat menimbulkan lima hal, yaitu :
1.      Pengertian : penerimaan yang cermat dari isi stimulus seperti yang dimaksudkan oleh komunikator atau penyuluh.
2.      Kesenangan : komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab dan menyenangkan.
3.      Mempengaruhi sikap. Jika sang penyuluh sudah dapat mempengaruhi sikap kliennya, maka apa yang ingin dicapai akan terselesaika.
4.      Hubungan sosial yang baik. Jika mendapatkan hubungan yang baik dengan klien, maka apa yang ingin penyuluh sampaikan akan terealisasikan kepada klien.
5.      Tindakan : untuk menimbulkan tindakan, kita harus berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk dan meneguhkan sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik.
Sebagai seorang penyuluh, kita harus mempelajari tentang sistem atau unsur-unsur penyuluhan agar penyuluhan yang kita inginkan dapat tercapai atau berhasil. Secara garis besar ada tiga faktor atau unsur yang mempengaruhi keberhasilan dalam penyuluhan, yaitu :
1.      Faktor klien. Faktor-faktornya adalah : a) keterbukaan klien, b) pemahaman klien tentang dirinya, c) pemahaman klien tentang masalahnya, d) keinginan dan motivasi klien untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
2.      Faktor konselor atau penyuluh. Figur penyuluh merupakan penentu keberhasilan dalam penyuluhan. Keberhasilan yang bersumber dari pihak penyuluh antara lain : a) kompetensi penyuluh, b) pandangan klien tentang keahlian konselor, c) kepercayaan klien pada konselor, d) daya tarik klien terhadap konselor. Daya tarik dalam penyuluhan berarti adanya ketertarikan klien untuk membicarakan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Hal-hal yang mempengaruhi daya tarik konselor antara lain, cara berinteraksi, cara berbicara, perhatian, penghargaan pada klien, tingkat simpati dan empati, dan pakaian yang digunakan konselor.
3.      Faktor metode atau pendekatan yang digunakan (Saam, 2013). Menurut Arifin (1994, 44), metode atau pendekatan dalam penyuluhan dapat berupa :
a.    Wawancara, adalah salah satu cara memperoleh fakta-fakta kejiwaan yang dapat dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup kejiwaan klien dan pada saat kapan ia memerlukan bantuan.
b.    Bimbingan secara berkelompok (group guidance), yaitu cara pengungkapan jiwa atau batin serta pembinaanya melalui kegiatan kelompok, seperti ceramah, diskusi, seminar, atau dinamka kelompok dan sebagainya.
c.     Psikoanalitis atau penganalisahan jiwa. Metode ini berasal dari teori psikoalisa Freud yang dipergunakan untuk mengungkapkan segala tekanan perasaan terutama perasaan yang tidak disadari. Untuk memperoleh data-data tentang jiwa tertekan bagi penyembuhan klien tersebut diperlukan metode psikoanalisis, yaitu menganalisis tingkah laku baik melalui mimpi atau tingkah laku yang serba salah tersebut dengan menitikberatkan pada perhatian berulang.
d.    Cara yang tidak mengarah. Cara ini adalah untuk mengungkapkan segala perasaan dan pikiran yang tertekan sehingga menjadi penghambat klien. Metode ini dibagi menjadi 2, yaitu : 1) memusatkan pada klien, 2) metode pendidikan.
e.    Cara yang mengarah. Metode ini lebih bersifat mengarahkan klien untuk berusaha mengatasi kesulitan yang dialaminya.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penyuluhan akan tercapai dengan berhasil, jika konselor memahami semua aspek-aspek yang harus dipahami sebelum ia memberikan penyuluhan kepada orang yang di suluh. Tidak hanya dengan cara memahami aspek-aspeknya saja, tetapi juga sangat diperlukan kerjasama dan pembinaan pengertian dari penyuluh maupun klien, paling tidak diperlukan keterlibatan secara simultan antar semua pihak. Pada saat penyuluhan juga tidak sedikit dibutuhkan penyediaan fasilitas dan dana yang perlu diadakan secara memadai.

Daftar Pustaka
Arifin, H M. 1994. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta : PT Golden Terayon Press.
Saam, Zulfan. 2013. Psikologi Konseling. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Syam, Nina W. 2011. Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.


0 komentar:

Posting Komentar

 

KUMPULAN MAKALAH KULIAH Template by Ipietoon Cute Blog Design