MEMBUAT RENCANA PENYULUHAN YANG EFEKTIF
Oleh :
Hoirunnisa BPI 7 (1112052000009)
Menurut
Rejeki, proses perencanaan program penyuluhan, sesungguhnya tidak ada ukuran
yang baku mengenai prosedur penyusunannya. Namun demikian, sebagai suatu
program pendidikan, perencanaan program penyuluhan dapat disusun sebagai proses
instruksional, seperti dalam penyusunan program-program pendidikan pada
umumnya. Menurut Gilley dan Eggland mengenai proses instruksional, proses
perencanaan program penyuluhan adalah diawali dengan penetapan orientasi
belajar atau menetapkan filosofinya. Kemudian diikuti dengan menciptakan
suasana belajar atau iklim belajar, mengukur kebutuhan, merumuskan tujuan dan
aktivitas belajar, memilih metode, teknik dan alat pengajaran dan yang terakhir
adalah mengadakan penilaian atau evaluasi terhadap program, pendidik dan warga
belajar.
Langkah-langkah
pokok perencanaan bagi para penyuluh adalah:
1.
Menentukan
masalah, tugas, tujuan dan kebutuhan secara jelas.
2.
Mencari
informasi secara lengkap yang berhubungan dengan berbagai kegiatan.
3.
Mengobservasi,
meneliti, menganalisis dan mengklasifikasi informasi yang sudah terkumpul.
4.
Melaksanakan
metode perencanaan yang telah dibuat dengan menetapkan pelaksanaan rencana
(memilih rencana yang diajukan/memantapkan perencanaan dan mempertimbangkan
hambatan-hambatan dengan berbagai kegiatan.
5.
Menetapkan
planning alternative.
6.
Memilih
dan memeriksa rencana yang diajukan.
7.
Membuat
sintesis (metode/alternatif penyelesaian).
8.
Mengatur
urutan dan waktu rencana secara terperinci, dan
9.
Mengadakan
evaluasi (penilaian).
Hambatan
para penyuluh pertanian dalam membuat perencanaan, biasanya adalah:
1.
Kurang
pengetahuan tentang organisasi.
2.
Kurang
pengetahuan tentang lingkungan.
3.
Ketidakmampuan
melakukan peramalan secara efektif.
4.
Kesulitan
perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang.
5.
Biaya.
6.
Takut
gagal.
7.
Kurang
percaya diri dan
8.
Ketidaksediaan
untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif.
Sedangkan cara
mengatasi hambatan dalam perencanaan, yang perlu dilakukan penyuluhan pertanian
adalah:
1.
Melibatkan
rekan penyuluh yang lain, terutama mereka yang terkena pengaruh dalam proses perencanaan.
2.
Memberikan
banyak informasi kepada para penyuluh lainnya tentang rencana dan kemungkinan
akibat-akibatnya sehingga mereka memahami perlunya perubahan, manfaat yang
diharapkan dan apa yang diperlukan untuk pelaksanaan yang efektif.
3.
Mengembangkan
suatu pola perencanaan dan penetapan yang efektif, suatu “track record” yang
berhasil mendorong kepercayaan kepada para pembuat rencana serta menyebabkan
rencana baru tersebut diterima dan
4.
Menyadari
dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para anggota organisasi
penyuluhan pertanian dan memperkecil gangguan yang tidak perlu.
Ada enam
ciri perencanaan efektif:
1.
Perencanaan
wajib dituangkan secara tertulis. Perencanaan yang tertulis akan membuat tubuh,
hati dan pikiran mengerti apa yang ingin dilakukan. Bagaimana kita memulainya.
Mengingatkan kita apa saja yang akan kita lakukan dan kita bisa menandai ketika
perencanaan yang kita tuliskan sudah selesai dilakukan. Hal ini akan membuat
kita semakin fokus dan yakin bahwa banyak hal bisa kita kerjakan dengan baik
dan berhasil jika kita konsisten dan punya perencanaan yang jelas dan spesifik.
2.
Tentukan
goal atau tujuan yang ingin dicapai. Mengetahui apa yang ingin dicapai akan
mempermudah kita untuk membuatkan urutan atau langkah-langkah kecil agar kita
bisa memulai perencanaan dengan baik dan melakukan pekerjaan dengan lebih
ringan, efektif dan bisa fokus pada tujuan yang ingin dicapai sehingga yang dilakukan
mulai dari perencanaan hingga penyelesaian pekerjaan bisa berhasil dengan baik.
3.
Disusun
sesuai dengan tugas dan tanggungjawab. Bisa dibuat berdasarkan Job Description
dan bisa dibuat bertahap mulai dari perencanaan tahunan, triwulan, bulanan, mingguan
dan harian.
4.
Selalu
tentukan prioritas. Agar bisa membagi waktu dengan baik. Jadi ketika ada
pekerjaan tambahan yang tiba-tiba muncul kita bisa melakukannya lebih efektif
dan tidak mengganggu produktivitas kerja.
5.
Lakukan
Review pada list yang sudah kita buat dan pekerjaan yang telah selesai kita
lakukan, analisa apa semua sudah dilakukan dengan benar atau belum, jika belum
perbaiki, jika sudah tingkatkan.
6.
Selalu
berikan batas waktu (dateline), bisa ditentukan langsung kurun waktu
mengerjakannya misalnya dalam hitungan jam atau hari. Agar bisa mengukur
produktivitas kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Rejeki
SNMC. 1998. Perencanaan Program
Penyuluhan (Teori dan Praktek). Ed ke-1. Yogyakarta (ID): Penerbitan
Universitas Atma Jaya.
www.m.tabloidsinartani.com, diunduh tanggal 11
Maret 2015.
0 komentar:
Posting Komentar