Oleh :
Hoirunnisa BPI 6 (1112052000009)
Dalam
metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan
secara kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak
dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang
lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat
yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi informasi juga
terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam
kelompok yang bersangkutan. Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan
berhasil guna tinggi. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya
umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman
maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya (Mardikanto, 1993).
Metode
ini ditujukan kepada kelompok tertentu dan memerlukan pertemuan tatap muka
antara penyuluh dengan para petani. Beberapa teknik yang digunakan dalam metode
ini antara lain ceramah, widyakarya, diskusi kelompok, pelatihan, demonstrasi
atau peragaan teknologi. Kelebihan metode kelompok adalah :
1.
Petani
dapat berpartisipasi aktif.
2.
Umpan
balik dapat diperoleh secara langsung dari petani.
3.
Topik
pembahasan langsung ke permasalahan spesifik yang dihadapi petani lokal.
4.
Hasil
akhir merupakan kesepakatan dari berbagai pihak.
Sedangkan
kelemahannya adalah :
1.
Jangkauan
sasaran relative kecil.
2.
Biaya
perkapita relative mahal dibanding media massa (Setiana, 2005).
Pendekatan dilakukan
terhadap kelompok petani, di mana para petani ini diajak dan dibimbing serta
diarahkan secara berkelompok untuk melaksanakan sesuatu kagiatan yang tentunya
lebih produktif atas dasar kerja sama, dengan demikian dalam pelaksanaannya
dapat secara berdiskusi. Dalam pendekatan kelompok ini bertujuan juga agar
penyuluh tidak terlalu terkuras tenaganya pertama-tama dapat melakukan
pendekatan perorangan kepada petani yang tergolong early adopter (yang sering menjadi tempat bertanya dan yang dapat
mempengaruhi para petani lainnya) dan petani ini dapat menjadi kontak tani yang
membantu menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan kepada para anggota
kelompoknya (Mardikanto, 1993).
Metode penyuluhan
kelompok lebih menguntungkan dari media massa, karena umpan balik lebih baik
yang memungkinkan pengurangan salah pengertian yang bisa berkembang antara
penyuluh dan petani. Interaksi ini memberi kesempatan untuk bertukar pengalaman
maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggota kelompok. Metode
kelompok satu sama lain berbeda didalam kesempatan memperoleh umban balik dan
interaksi. Biaya perkapita penggunaan metode kelompok cenderung lebih tinggi
daripada media massa terutama jika bekerja dengan kelompok kecil. Oleh sebab
itu metode ini digunakan hanya bila diperlukan umpan balik / interaksi antar
petani untuk mencapai sasaran. Ceramah, demontrasi, widyakarya dan diskusi
kelompok merupakan metode kelompok yang dipertimbangkan dalam bagian ini.
1.
Ceramah
/ Pidato
Merupakan sarana
penting untuk mengalihkan informasi di dalam penyuluhan. Ceramah / pidato
mempunyai beberapa keuntungan khas sebagai berikut:
a.
Penceramah
dapat mengubah isi pidatonya disesuaikan dengan keperluan dan minat hadirin
maupun tingakat pendidikan mereka.
b.
Penceramah
dapat memperhatikan tanggapan hadirin ketika berbicara dan dapat segera
mengubah pendekatannya.
Kekurangan ceramah
adalah bahwa yang diungkapkan biasanya mudah dilupakan dibandingkan dengan yang
tertulis.
2.
Demontrasi
Demontrasi dapat
mendorong petani mencoba sendiri inovasi baru. Penyebab masalah dapat
ditunjukkan disertai kemungkinan pemecahannya tanpa rincian teknis yang rumit.
keuntungan demontrasi adalah kesanggupan melihat suatu metode baru untuk
dituangkan dalam praktek. Tidak diperlukan adanya saling mempercayai yang
tinggi antara petani dan penyuluh, karena petani dapat melihat sendiri segala
sesuatunya dengan jelas. Agen penyuluhan pun tak perlu terlalu melibatkan diri
pada penguraian pesan yang kemungkinan bisa keliru diartikan. Demontrasi sangat
berguna bagi orang yang tak bisa berpikir secara abstrak. Agart efektif,
demontrasi harus diintegrasikan ke dalam program penyuluhan. Cara lain juga
dapat digunakan untuk mendorong petani menyaksikan demontrasi dan memutuskan
penggunaan informasi baru tersebut di lahan mereka (Van Den Ban, 1999).
3.
Diskusi
Kelompok
Diskusi kelompok
merupakan metode penyuluhan yang sangat penting, karena memberi kesempatan
untuk mempengaruhi perilaku pesertanya. Peranan agen penyuluhan berbeda, tidak
seperti pada pidato / ceramah yang menempatkan agen penyuluhan sebagai sumber
informasi sehingga statusnya lebih tinggi daripada hadirin. Pada kelompok
diskusi, agen penyuluhan merupakan bagian dari anggota kelompok yang turut
memecahkan masalah (Van Den Ban, 1999).
DAFTAR PUSTAKA
Mardikanto,
Totok. 1993. Penyuluhan Pembangunan
Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Setiana,
Lucie. 2005. Teknik Penyuluhan dan
Pemberdayaan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia.
Van
den Ban, A.W. dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan
Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
0 komentar:
Posting Komentar