FILOSOFI PENYULUHAN MASYARAKAT
Oleh :
Hoirunnisa BPI 7 (1112052000009)
Pelaksanaan
kegiatan penyuluhan untuk memberdayakan masyakarat di perlukan penetapan
filosofi penyuluhan pada perencanaan program. Landasan filosofi ini akan
menjadi acuan dalam setiap pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
Mengutip
Mardikanto (1993) dalam Rejeki (1998), Filosofi atau falsafah memiliki banyak
pengertian. Sebagai contoh Buff memberi arti sebagai suatu pandangan hidup.
Sedangkan Dahama dan Bhatnagar (1980) mengartikan falsafah sebagai landasan
pemikiran yang bersumber kepada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang
akan dan harus ditetapkan dalam praktek.
Bertolak
dari hal tersebut Rejeki (1998) mengemukakan bahwa program penyuluhan sebagai
salah satu bentuk atau wahana penyampaian ide-ide pembangunan perlu didasarkan
pada:
1.
Komitmen
bekerja berdasarkan kebutuhan yang dirasakan (felt-need), yaitu
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat.
2.
Komitmen
bekerja untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
3.
Asumsi
bahwa masyarakat bebas menentukan pilihan atas alternatif-alternatif untuk
mencapai peningkatan kualitas hidup mereka.
4.
Nilai-nilai
yang berlaku dalam masyarakat.
5.
Asumsi
bahwa masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (self-help).
6.
Asumsi
bahwa masyarakat mampu menguasai sumber daya di sekitarnya.
7.
Cakupan
perubahan meliputi seluruh aspek perilaku manusia.
Penyuluhan
adalah kegiatan mendidik orang (kegiatan pendidikan) dengan tujuan mengubah
perilaku klien sesuai dengan yang direncanakan /dikehendaki yakni orang modern.
Ini merupakan usaha mengembangkan (memberdayakan) potensi individu klien agar lebih berdaya secara mandiri (Yustina,
2007).
Kelsey
dan Hearn (1955) dalam Mardikanto (2010) mengatakan bahwa falsafah pemberdayaan
harus berpijak kepada pentingnya pengembangan individu di dalam perjalanan
pertumbuhan masyarakat dan bangsanya. Karena itu, ia mengemukakan bahwa
falsafah pemberdayaan adalah bekerja bersama masyarakat untuk membantunya agar
mereka dapat meningkatkan harkatnya sebagai manusia ( helping people to help
themselves ).
Di
Amerika Serikat telah dikembangkan falsafah 3-T: teach, truth, and trust
(Pendidikan, kebenaran dan kepercayaan/keyakinan). Artinya, pemberdayaan
merupakan kegiatan pendidikan untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran yang telah
diyakini (Mardikanto, 2010).
Rejeki
(1998), konsep perencanaan program penyuluhan memiliki tiga komponen konsep,
yaitu perencanaan, program dan penyuluhan. Masing –masing komponen tersebut di
jabarkan pengertiannya guna memudahkan dalam memahami pengertian konsep
perencanaan program penyuluhan.
Perencanaan,
menurut Darmojuwono (1992:2) dalam Rejeki (1998), merupakan suatu proses
kegiatan persiapan sistematik untuk penyusunan kebijakan yang konsisten menuju
tercapainya suatu tujuan tertentu. Proses tersebut ditempuh oleh perencanaan
guna mendapatkan beberapa keuntungan, yaitu pertama, memperoleh gambaran arah
dan pedoman. Kedua, memperoleh gambaran potensi, prospek perkembangan,
hambatan-hambatan serta resikonya.
Ketiga, memperoleh kesempatan memilih alternatif terbaik dalam pencapaian
tujuan. Kempat, memperoleh kemungkinan untuk menyusun skala prioritas. Kelima,
memperoleh tolak ukur untuk melakukan evaluasi dan pengawasan.
Terry
(1960) dalam Mardikanto (2010) mengatakan bahwa perencanaan diartikan sebagai:
suatu proses pemilihan dan menghubung-hubungkan fakta serta menggunakannya
untuk menyusun asumsi-asumsi yang diduga bakal terjadi di masa mendatang, untuk
kemudian merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan untuk tercapainya
tujuan-tujuan yang diharapkan.
Perencanaan program
adalah suatu proses pengambilan keputusan yang melalui analisis kritis situasi
yang ada dan masalah yang dihadapi, mengevaluasi berbagai alternatif untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut serta memilih yang terbaik, menentukan
prioritas penting berdasarkan kebutuhan dan sumberdaya lokal dengan usaha
kerjasama baik pegawai maupun non-pegawai
dengan tujuan memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan individu dan
masyarakat (Lestari at all. 2001).
DAFTAR PUSTAKA
Lestari
SB, Mindarti S, Ratnada M, Hardi J, Sidu D, Ramija ElK dan Gufroni ML. 2001. Manajemen dan
Komunikasi Penyuluhan. Dipakai untuk Kalangan Penyuluhan dan Komunikasi
Pertanian (PKP) Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta (ID) : UGM.
Mardikanto,
Totok. 2010. Konsep-Konsep
Pemberdayaan Masyarakat. Cetakan ke-1. Surakarta (ID): Fakultas Pertanian UNS dan UNS Press. hal
398.
Marzuki,
Syamsiah. 1999. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian; Materi
Pokok LUTH4211. Cetakan 1-9. Jakarta (ID):
Universitas Terbuka.
Rejeki
SNMC. 1998. Perencanaan Program
Penyuluhan (Teori dan Praktek). Ed ke-1. Yogyakarta (ID): Penerbitan
Universitas Atma Jaya.
0 komentar:
Posting Komentar